SELAMAT DATANG DI BLOG MTsN 1 MURUNG RAYA. Alamat sekolah : Jl. KH.Ahmad Dahlan No.03 Kec.Murung Kab. Murung Raya 73911. email :mtsnmurung@gmail.com

Search This Blog

Thursday, November 24, 2016

Puluhan Siswa Madrasah Ini Terima Bantuan Jutaan Rupiah

Sebayak 65 siswa miskin MTs Negeri Murung pada Rabu kemarin (23/11) menerima bantuan dari Pemkab Murung Raya. Bantuan senilai Rp. 6.500.000 itu diserahkan melalui Lurah Beriwit, Jivi Ritchardo Andin.
Bantuan langsung masyarakat kepada siswa miskin itu merupakan bagian dari program Generasi Sehat Cerdas (GSC) pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Penyerahan bantuan kepada para siswa berasal dari keluarga kurang mampu tersebut turut disaksikan oleh Kakankemenag Murung Raya H. Masrani.

Kepala madrasah Hj. Cahyati berterima kasih atas perhatian pemerintah daerah melalui Lurah Beriwit yang telah memberikan bantuan tersebut. Diakui Hj. Cahyati, 65 siswa penerima bantuan merupakan anak dari orang tua yang secara ekonomi kurang mampu.
"Pada umumnya mereka berasal dari luar daerah," ujarnya dalam kegiatan yang digelar di aula Kankemenag Murung Raya itu.

Sementara Lurah Beriwit Jivi Ritchardo menuturkan, bantuan tersebut diberikan sejalan dengan program Pemkab Murung raya yang menginginkan anak-anak Murung Raya menjadi generasi cerdas, sesuai dengan misi Kabupaten Murung raya menjadikan Murung Raya Cerdas 2030. Bantuan diharapkan bisa memberikan akses pendidikan yang lebih luas terutama bagi siswa miskin dan juga siswa yang memiliki hambatan mengikuti pendidikan yang disebabkan faktor sosial, ekonomi, dan faktor lain yang relevan.

"Bantuan tersebut bertujuan untuk menghilangkan halangan bagi siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu dan menarik siswa miskin agar memperoleh akses layanan pendidikan yang layak, mencegah angka putus sekolah, membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran," jelas Jivi.

PHBS Harus Diterapkan di Madrasah

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu perilaku yang harus diterapkan di madrasah. Pasalnya, melalui PHBS seluruh warga madrasah dituntut untuk secara mandiri aktif dalam upaya mencegah penyakit, meningkatkan derajat kesehatan, dan menciptakan lingkungan sehat.

Kepala MTsN Murung, Kabupaten Murung Raya, Hj. Cahyati mengatakan, PHBS merupakan kewajiban bagi seluruh siswa, guru, dan masyarakat di sekitar MTsN Murung agar terlindung dari penyakit.
"Dengan hidup sehat akan meningkatkan proses belajar mangajar yang tentunya akan berdampak pada prestasi siswa," katanya, belum lama tadi.

Menurut Hj. Cahyati, penerapan PHBS di madrasah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah, yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan usaha kesehatan sekolah.

"Sebagai upaya untuk mendorong keaktifan siswa dalam PHBS, madrasah mengutus 30 siswa untuk mengikuti sosialisasi PHBS yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Murung Raya beberapa waktu lalu," jelas Hj. Cahati.

Pendamping siswa dalam sosialisasi PHBS, Rismarina Wati dan Bianto berharap, siswanya yang diikutkan dalam sosialisasi PHBS tersebut bisa menjadi kader kesehatan yang dapat membantu terlaksananya upaya menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat serta surveilans, monitoring dan informasi kesehatan.
"Materi dalam sosialisasi itu disampaikan oleh dr. Sri Rahayu dan H. Arifin," jelas Rimarina Wati.

Tuesday, November 15, 2016

MTsN Murung Mulai Siapkan Perangkat Ulangan Semester

Ulangan semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 di MTsN Murung, Kabupaten Murung Raya, akan dimulai pada 5 Desember mendatang. Madrasah tersebut telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk dalam hal penyiapan perangkat ulangan.

Kepala madrasah, Hj. Cahyati saat memimpin rapat persiapan ulangan semester ganjil mengatakan, beberapa hal harus disiapkan dalam rangka menghadapi ulangan tersebut. Para guru diminta untuk meyiapkan soal yang nantinya akan diujikan.

"Penyiapan perangkat ulangan semester menjadi sangat penting agar ulangan tersebut mampu memetakan hasil pembelajaran selama semester ganjil ini," bebernya, kemarin (15/11).

Dikatakan Hj. Cahyati, dirinya berharap kepada seluruh dewan guru untuk mempedomani ketentuan dalam sistem penilaian kurikulum 2013 yang telah diberlakukan di madrasah di bawah naungan Kementerian Agama RI.

Dia yakin dengan kerjasama seluruh elemen, ulangan semester ganjil tahun ini bisa menunjang terwujudnya keinginan untuk menjadikan MTsN Murung menjadi madrasah yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan berakhlakul karimah berdasarkan iman dan takwa.

Friday, November 11, 2016

MTsN Murung Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Upacara peringatan Hari Pahlawan digelar di lapangan MTsN Murung, Kamis (10/11). Upacara diikuti oleh seluruh siswa dan guru madrasah setempat.
Wakamad Kesiswaan Rismarina Wati saat menjadi pembina upacara mengatakan, momentum peringatan Hari Pahlawan diharapkan bisa dijadikan sebagai upaya untuk meneladani makna yang terkandung di dalamnya peristiwa bersejarah tersebut. Generasi sekarang diminta meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada bangsa Indonesia.

"Para pahlawan telah menunjukkan semangat pantang menyerah, jujur dan adil, percaya diri serta bekerja keras," kata Rimarina.
Para pejuang, lanjutnya, telah menunjukkan tekad kuat melalui berbagai semboyan. Diantaranya berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya dan berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia. Para pahlawan yang setia itu berkorban, bukan untuk dikenal namanya, tetapi semata- mata untuk membela cita-cita bangsa.

"Banyak semboyan-semboyan kepahlawanan yang menunjukkan betapa besarnya tekad mereka bagi bangsa. Semua itu wajib kita teladani," bebernya.
Semangat kepahlawanan saat ini direpresentasikan dalam bentuk cinta tanah air, pantang menyerah, semangat belajar, peduli, amar ma'ruf nahi munkar, berbagi, serta toleransi. Modal tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Monday, November 7, 2016

Siswa Belum Cukup Umur Dilarang Mengendarai Ranmor

Siswa yang belum berusia 17 tahun dilarang mengendarai kendaraan bermotor. Untuk menegakkan aturan tersebut, Satlantas Polres Murung Raya bakal menggelar Operasi Zebra.
Kala melakukan sosialisasi Operasi Zebra di MTsN Murung, KBO Satlantas Polres Murung Raya Aipda Indra mengatakan, pelajar SMP/MTs yang masih berusia di bawah 17 tahun berdasarkan undang-undang tidak diperbolehkan mengendari sepeda motor. Polres Murung Raya sendiri akan melakukan Operasi Zebra untuk memastikan kepatuhan atas aturan lalu lintas.

"Kami berharap tidak ada lagi pelajar SMP/MTs yang menggunakan kendaraan roda dua ke sekolah," kata Aipda Indra, Senin (7/11).
Target pada Operasi Zebra kali ini adalah pengendara yang tidak mengenakan helm dan tidak memiliki surat kelengkapan berkendara. Sanksinya pun bervariasi tergantung pelanggaran yang dilakukan.
Wakamad Sarpras MTsN Murung, Lisnor A'en menyatakan dukungannya larangan tersebut. Dia yakin, hal itu demi menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar..

"MTsN Murung sangat sependapat dengan pihak kepolisian untuk mendegakkan larangan bagi pelajar SMP/MTs untuk tidak mengendarai sepeda motor ke madrasah. Kami akan terus mensosialisasikan larangan itu kepada para siswa dan orang tua siswa," kata Lisnor.
Dia berharap upaya Satlantas Polres Murung Raya bisa mendapatkan dukungan seluruh elemen masyarakat. Selain berbahaya bagi siswa, berkendara tanpa surat menyurat dan dengan cara yang ugal-ugalan juga akan membayakan orang lain.
"Orang tua siswa kami harap bisa mengawasi dan melarang anak-anaknya yang belum cukup umar agar tidak mengendarai sepeda motor atau mobil," bebernya.

Sebanyak 6 Siswa MTsN Murung Ikuti Turnamen Catur

MTsN Murung belum lama tadi mengutus 6 siswanya untuk mengikuti turnamen catur tingkat pelajar di Kabupaten Murung Raya. Kegiatan tersebut digelar oleh pengurus Percasi kabupaten setempat, dipusatkan di stadion mini Puruk Cahu.
Meski tidak berharap banyak dari turnamen itu, namun dua siswa MTsN Murung berhasil membawa pulang 2 gelar juara, yaitu juara harapan 1 putra dan juara harapan 1 putri pada kategori pelajar SLTP/MTs. Bagi Kepala MTsN Murung, Hj. Cahyati, turnamen tersebut sangat penting untuk menyalurkan bakat siswanya dalam bermain catur.
"Sehingga diharapkan nantinya potensi yang ada bisa dibina lebih lanjut dan berprestasi lebih tinggi," ujar Hj. Cahyati, Senin (7/11).
Sementara itu, guru olah raga MTsN Murung Robby Anggoro menurutkan, selain untuk mengasah potensi siswa, keikutsertaan dalam turnamen catur juga ditujukan untuk mendekatkan olahraga catur kepada para siswa.
"Dengan turnamen ini setidaknya bisa membuat catur lebih dikenal dan disukai masyarakat," kata Robby.
Diakuinya, meski turnamen catur yang diikuti siswa MTsN Murung tidak menyediakan hadiah yang terlalu, namun Robby melihat semangat juang tinggi dari siswanya dan para peserta lain. Hal itu menjadi modal tersendiri bagi pengurus Percasi setempat.

Wednesday, November 2, 2016

Ekskul PMR Jalani Latihan Dua Kali Seminggu

PMR adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler di MTsN Murung, kabupaten Murung Raya. Dalam satu minggu, ekstrakurikuler tersebut berlatih selama dua kali, yaitu setiap Selasa di MTsN Murung dan setiap hari Minggu dalam latihan gabungan di SMKN 1 Puruk Cahu.
Bagi Kepala MTsN Murung Hj. Cahyati, PMR adalah kegiatan yang mengajarkan tentang rasa kemanusiaan terhadap sesama, baik secara teori maupun praktek. Di MTsN Murung, siswa yang menjadi anggota PMR dituntut bisa melakukan pertolongan kepada sesama dan juga mampu menyampaikan materi secara gamblang dan atraktif.
"PMR ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Seperti kesehatan remaja, pertolongan pertama, dan kegiatan lainnya," kata Hj. Cahyati, Rabu (2/11), seraya menambahkan, dengan mengikuti kegiatan PMR akan terbentuk sikap kemandirian dan rasa saling tolong menolong dengan sesama.
Senada dengan Hj. Cahyati, pembina PMR MTsN Murung, Bianto mengatakan, PMR adalah kegiatan sosial kemanusiaan yang berada di bawah naungan PMI. Unit PMR MTsN Murung selalu siap mendampingi Madrasah apabila ada kegiatan-kegiatan luar, seperti upacara hari-hari Besar, dan juga pertolongan pertama dalam kegiatan belajar mengajar setiap hari.
"Selain itu, PMR MTsN murung juga selalu aktif membantu PMI dalam kegiatan-kegiatan atau upacara hari-hari besar di kabupaten Murung Raya," ucap Bianto di sela-sela latihan, Selasa (1/11).
Dilanjutkan Bianto, keberadaan ekstrakurikuler PMR merupakan salah satu cara MTsN untuk meningkatkan kualitas madrasah dalam bidang non akademik, di samping kegiatan-kegiatan ekskul yang lain. Di samping itu, PMR MTsN Murung juga aktif dalam kegiatan UKS.
"Harapan kami kedepanya mudah-mudahan PMR ini semakin maju dan berkembang serta bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain," tutur Bianto.

Warga MTsN Murung Diajak Majukan Bangsa

MTsN Murung, kabupaten Murung Raya, pada Jumat kemarin (28/10) menggelar upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda. Pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda menjadi salah satu pengisi upacara tersebut.
Kepala madrasah, Hj. Cahyati dalam upacara itu mengajak seluruh siswa MTsN Murung untuk memajukan bangsa Indonesia. Caranya adalah dengan berkarya dan berbuat yang terbaik melalui partisipasi sebagai pelajar.
"Kita semua berkewajiban untuk mengisi kemerdekaan, mengisi hasil dari perjuangan para pemuda yang menyatakan ikrar persatuannya melalui Sumpah Pemuda," kata Hj. Cahyati.
Pemuda Indonesia, lanjut Hj. Cahyati, harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah generasi yang bisa mengharumkan bangsa. Pemuda Indonesia harus tetap mempertahankan dirinya sebagai pemuda yang cerdas di tengah berbagai pendangkalan rasa simpatik dan empatik, serta perlawanan terhadap sikap-sikap pragmatis.
"Pemuda Indonesia, termasuk siswa MTsN Murung berkewajiban berjuang sebagai pemuda yang inspiratif dan bekerja keras untuk selalu berprestasi," ajak Hj. Cahyati.
Lahirnya pergerakan Sumpah Pemuda yang diprakarsai para pemuda pada 88 tahun silam memiliki peranan yang sangat penting terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari pergerakan inilah kemudian lahir cikal bakal berdirinya berbagai pergerakan untuk bersatu demi meraih kemerdekaan.
"Mari kita jadikan momentum ini sebagai penggerak bagi kita agar bisa memajukan bangsa Indonesia, secara khusus memajukan kabupatn Murung Raya, Pembangunan fisik tidak akan ada artinya jika tidak diikuti dengan pembangunan jiwa," imbuh dalam upacara yang diikuti seluruh siswa dan guru madrasah itu